Kata Bijak Tema 'Kata-kata': Inspiratif dan Bermakna
"Ketika seorang anak membuat kesalahan atau gagal mencapai tujuan tertentu, kita harus menghindari kata atau tindakan yang menunjukkan bahwa kita menganggapnya gagal. "Sayang sekali itu tidak berhasil." "Maaf, itu tidak berhasil untukmu." Kita perlu memisahkan perbuatan dari pelaku."
--- Rudolf Dreikurs
"Jangan menyerah pada kebohongan Setan bahwa Anda tidak punya waktu untuk mempelajari tulisan suci. Pilih untuk meluangkan waktu untuk mempelajarinya. Merayakan firman Tuhan setiap hari lebih penting daripada tidur, sekolah, pekerjaan, acara televisi, video game, atau media sosial. Anda mungkin perlu mengatur kembali prioritas Anda untuk menyediakan waktu untuk mempelajari firman Allah. Jika demikian, lakukanlah!"
--- Richard G. Scott
"Oh, kenyamanan, kenyamanan yang tak terungkapkan dari perasaan aman bersama seseorang; tidak perlu menimbang pikiran atau mengukur kata-kata, tetapi untuk mencurahkan semuanya, sama seperti mereka, sekam dan biji-bijian bersama-sama, mengetahui bahwa tangan yang setia akan mengambil dan menyaring mereka, menjaga apa yang layak disimpan, dan kemudian, dengan menghirup kebaikan, hancurkan sisanya."
--- George Eliot
"Tidak ada gunanya duduk di sini, menggunakan kata-kata yang tidak ada artinya. Pergi dan bereksperimen. Sudah saatnya kamu keluar dari sini. Pergi dan taklukkan kembali kerajaanmu, yang telah rusak karena rutinitas. Berhentilah mengulangi pelajaran yang sama, karena Anda tidak akan belajar sesuatu yang baru dengan cara itu."
--- Paulo Coelho
"Salam damai (as-salamu 'alaykum) memiliki banyak arti. Salah satu makna ini adalah bahwa orang yang Anda sapa akan aman dari Anda (dari lidah, hati, dan tangan Anda) dan bahwa Anda tidak akan melanggar orang itu dengan kata-kata atau perbuatan Anda. Salam ini juga merupakan doa untuk perdamaian, keselamatan, belas kasih, dan berkah. Kita harus mengambil makna-makna mulia ini, yang sering kita katakan dengan lidah kita, dan menjadikannya cara hidup kita dalam berurusan dengan orang lain."
--- Salman al-Ouda
"Ada bahaya dalam kata suatu hari nanti ketika artinya adalah "tidak hari ini." ... Tulisan suci membuat bahaya penundaan jelas. Kita dapat menemukan bahwa kita kehabisan waktu. Tuhan yang memberi kita setiap hari sebagai harta akan membutuhkan akuntansi. Kami akan menangis, dan Dia akan menangis, jika kami berniat untuk bertobat dan melayani-Nya di hari esok yang tidak pernah datang atau memimpikan masa lalu di mana kesempatan untuk bertindak sudah lewat. Hari ini adalah anugerah Allah yang berharga. Pikiran "Suatu hari nanti aku akan" bisa menjadi pencuri peluang waktu dan berkat keabadian."
--- Henry B. Eyring